BERITABRANTAS.CO.ID — Dua balita bersaudara, Hafiza (6) dan Hana (3), ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, pada Rabu pagi (30/7).
Kedua korban diduga diajak bunuh diri oleh ibu kandungnya, Vivit Margiantiningsih alias Pipit, yang saat ini menjalani observasi kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Semarang.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, peristiwa tragis itu terjadi setelah pelaku membawa kedua anaknya ke pantai usai salat Subuh. Pipit diketahui menggendong anak bungsunya dan menggandeng anak sulungnya menuju ke laut.
Gelombang besar kemudian menyeret ketiganya ke tengah laut. Pipit berhasil diselamatkan, namun kedua anaknya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Jenazah korban pertama, Hana (3), ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB dalam posisi telungkup. Beberapa jam kemudian, jenazah Hafiza (6) ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi awal kejadian.
Polisi menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Dugaan sementara, kedua anak tersebut meninggal akibat tenggelam.
Dari hasil pemeriksaan awal, Pipit mengaku kepada penyidik bahwa dirinya berniat mengakhiri hidup bersama anak-anaknya karena mengalami tekanan mental.
Saat ini, ia tidak ditahan namun telah dibawa ke RS Jiwa Semarang untuk menjalani observasi selama sepuluh hari guna memastikan kondisi kejiwaannya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Batang bersama sejumlah aktivis sosial meminta aparat penegak hukum untuk mendalami kondisi psikologis pelaku dan mengusut lebih jauh motif di balik kejadian tersebut.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan masih menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap Pipit.
Proses penyelidikan masih terus berjalan. Kasus ini mendapat perhatian publik dan diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya layanan dan pendampingan psikologis bagi para orang tua yang mengalami tekanan berat dalam keluarga. (*)