KARAWANG, BERITABRANTAS.CO.ID – Pemerintah Desa Jatilaksana Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang memiliki inovasi yang bagus mengendalikan sampah lingkungan dan sampah rumah tangga. Desa ini menyisihkan Anggaran Dana Desa (ADD) 2024 untuk membangun alat pemusnah sampah yang berfungsi sama seperti insenerator, namun lebih evisien tapi evektif.

Kepala Desa Jatilaksana, Asep Saepulloh menjelaskan, pihaknya telah membangun dua unit tungku pemusnah sampah. Dalam satu hari tiap tungku itu mampu memusnahkan lima ton sampah. Jika mesin insenerator bernilai sedikitnya Rp 200 juta, tungku buatan Pemdes Jatilaksana hanya menghabiskan angaran sekitar seperempatnya.

“Fungsi dan cara kerjanya sama seperti insenerator, mesin pemusnah sampah dengan tempratur panas yang sangat tinggi sehingga sampah akan menjadi debu. Tungku ini mengunakan bahan bakar oli bekas untuk menyalakan tungku, dan kemudian dibantu lisrik untuk menyalakan kipas. Dalam satu hari tungku ini bisa memusnahkan sampah sekitar lima ton sampah,” kata Asep, Jumat (25/10/2024).

Dijelaskan lebih lanjut, tungku pemusnah sampah itu terbuat dari batu bata yang dieratkan dengan semen dan pasir, ditambah cairan pengeras beton. Tungku itu juga dilengkapi dengan alas berbahan baja yang mampu menahan tempratur hingga seribu celsius. Dari 10 ton sampah, kata Asep, menghasilkan debu ampas sisa pembakaran sebanyak satu ton, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan media penyubur tanaman.

“Awalnya karena Jatilaksana ini selalu mendapat kiriman sampah yang dibawa aliran Sungai Cikompeni dengan jumlah yang sangat banyak. Apalagi jika musim hujan tiba, banyak sampah menumpuk dimana-mana. Ditambah dengan sampah rumah tangga dari ribuan kepala keluarga yang ada di desa ini. Sampah itu sumber dari segala penyakit, maka kami berpikir bagaimana caranya untuk memusnahkan sampah itu,” tutur Asep.

Asep berharap, dengan adanya tungku pembakar sampah tidak akan ada lagi sampah yang berserakan, solokan bersih dan tidak ada sampah yang menumpuk tempat pembuangan sampah atau tanah kosong yang sering digunakan warga membuang sampah semarangan. Sebab, semua sampah akan dikumpulkan, kemudian dibawa ke lokasi tungku pemusnah sampah.

“Kedepannya, di lingkungan rumah warga akan disediakan tong sampah sehingga warga dapat displin mengumpulkan sampah disana untuk kemudian dibawa oleh petugas ke tempat tungku pemusnah sampah. Selain itu, rencananya di musyawarah desa bersama pemerintah desa, ke depan tidak hanya membahas pengelolaan pembakaran saja, tetapi dibuatkan semacam alat pengemasan pupuk berbahan dasar dari debu sisa pembakaran sampah yang menghasilkan nilai ekonomis,” pungkas Asep.

(Teguh Purwahandaka)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini