KARAWANG, BERITABRANTAS.CO.ID – Ketua Umum Organisasi Masyarakat (Ormas) Barisan Aliansi Anak Daerah (Balad) Karawang, Ahmad Muslim mempertanyakan pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk fisik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karawang Wetan II yang diduga tidak dipergunakan dengan baik. Disebut Muslim, pembangunan ruang kelas baru dan rehabilitasi ruang kelas diduga menggunakan material yang tidak sebagaimana mestinya. Proyek tersebut dilakukan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sabilulungan.
Ahmad Muslim menyebutkan, terdapat tiga proyek pekerjaan DAK di SDN Karawang Wetan II, di Kecamatan Karawang Timur, Karawang. Tiga proyek itu diantaranya pembangunan ruang kelas baru, renovasi ruang kelas dan pembangunan ruang laboratorium.
Muslim mempertanyakan penggunaan besi 8 inc dalam pekerjaan “Balok Lintel” ruangan laboratarium, padahal seharusnya menurut Muslim, pekerjaan itu mengunakan besi 12 inc. “Saya cek langsung, pelaksanaan kerja ini ada dugaan mengunakan 8 inc pekerjaan balok lintel, seharusnya memakai besi 12,” tutur Muslim.
Selain itu, dalam pembangunan tiang ruang kelas baru yang direncanakan dua lantai, tiap tiang hanya menggunakan empat buah besi untuk satu tiang, seharusnya menurut Muslim, mengunakan enam buah besi. “Tiang untuk dua lantai ini menggunakan empat buah besi, seharusnya enam buah besi,” sebut Muslim.
Terakhir Muslim menyoroti pembangunan pondasi ruang kelas baru yang akan dibangun dua lantai. Menurut Muslim, pondasi itu hanya dibangun setinggi 40 centimeter, seharusnya 70 centimeter. “Itu hasil pengawasan kami di lapangan, kami meminta pelaksana proyek untuk memberikan klarifikasi terkait temuan kami ini, dan juga fasilitator atau pendamping yang ditunjuk dinas harus bertanggung jawab,” tutur Muslim.
Muslim menandaskan, dalam proses pembuatan adonan beton, dilaksanakan secara manual dan hal tersebut menyalahi ketentuan. Seharusnya, pembuatanm adonan beton untuk cor tiang menggunakan alat pengaduk adonan beton seperti molen. “Harusnya jangan menggunakan sistim manual, jadi tidak tahu kualitas beton itu,” sebut Muslim.
Sementara itu, pihak dari Kelompok Masyarakat sabilungan, Selaku pelaksana proyek belum bias ditemui. Saat wartawan berita brantas kelokasi pekerjaan, mandor atau pelaksana pekerja tidak ada ditempat, Kamis (17/10/24).
Reporter : Alif