KARAWANG, BERITABRANTAS.CO.ID – Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Desa Dayeh LUhur, Kecamatan Tempuran Karawang diduga telah memanipulasi surat laporan pertanggungjawaban. Sebab, pihak penyedia barang material berupa batu kali mengaku belum memberikan kwitasnsi bukti pembelian, dan bahkan baterial alam milik penyedia belum dibayar sebesar Rp. 20 juta. Inspektorat Karawang diminta untuk menilik persoalan tersebut.
Seorang penyedia barang material alam berupa batu kali, Juardi mengaku belum memberikan tanda bukti pembelian material barang kepada Pemerintah Desa Dayeh Luhur lantaran belum menerima uang pembayaran. Diceritakan, pihaknya mendapat order material sebanyak 19 truk batu kali dari Pemerintah Desa Dayeh Luhur. Pemesanan itu dilakukan oleh Kades Dayeuh Luhur, Sapin. Pengiriman material dilakukan pada bulan Agustus 2024.
“Barang material kami diterima oleh staf desa bernama Melia Lia. Diorder pada bulan Agustus 2024, hingga saat ini, Januari 2025, pembayarannya belum tuntas, mereka berhutang Rp. 20.5 juta,” kata Juardi, Rabu (08/01/25).
Material milik Juardi itu kemudian digunakan untuk proyek pembangunan turap di jalan Desa Dayeh Luhur tahun anggaran 2024. Juardi meminta Inspektorat Kabupaten Karawang dan Badan Pemeriksa Keuangan untuk memeriksa ulang laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran Pemdes Dayeh Luhur tahun 2024.
“Sudah beberapa kali Kades Sapin inggar janji dalam proses pembayaran, bahkan saat ini sulit untuk dihubungi, dan ketika dikunjungi ke rumahnya, pintu gebrang rumahnya selalu tertutup walaupun diketuk dan diucapkan salam. Sedangkan ke kantornya, beliau selalu dikatakan para staf tidak ada di kantor,” sebut Juardi.
Sementara itu, Kepala Desa Dayeh Luhur, Sapin tidak membalas pesan tulisan yang dikirim ke nomer telepon miliknya sebagai upaya konformasi dan perimbahan berita.
Tgh
