BERITABRANTAS.CO.ID — Proyek peningkatan saluran drainase di Jalan Tampomas, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga mengabaikan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sejumlah pekerja terpantau tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm saat bekerja, bahkan diduga mempekerjakan anak di bawah umur.
Proyek tersebut merupakan program Pemerintah Kabupaten Karawang dengan nilai kontrak sebesar Rp188.942.000.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Kertabumi99 yang beralamat di Jalan Kertabumi No. 05 RT 18/20, Karawang, dan didanai melalui APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2025. Nomor Surat Perintah Kerja (SPK): 027.2/002/06.2.01.0012.61./KPA-SDA/PUPR/2025.
Berdasarkan pantauan tim media di lokasi, sejumlah pekerja tidak menggunakan APD saat mengoperasikan crane untuk menurunkan beton u-ditch. Selain itu, tampak pula pekerja yang diduga masih di bawah umur di area proyek.
Asep, salah satu pekerja proyek, mengungkapkan bahwa pengerjaan telah berlangsung selama sekitar satu minggu, dan proses penurunan beton u-ditch baru dilakukan hari ini. Ia juga menyebutkan bahwa pihak pengawas dari dinas sudah sempat memantau kegiatan di lokasi.
“Soal APD saya kurang tahu. Anak yang diduga masih di bawah umur itu berasal dari pihak pabrik beton, bukan dari kami,” ujar Asep saat ditemui pada Senin (19/5/2025).
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, Dian, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait pelanggaran K3 dan dugaan keterlibatan pekerja di bawah umur.
Secara terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Imigrasi Kabupaten Karawang, Rosma Dewi, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp menyatakan sedang menjalani cuti haji.
Reporter: Aep Apriyatna
