Iklan Banner
spot_img

Quicksilver GT500, Pesawat Latih yang Membawa Marsma Fajar Adriyanto ke Penerbangan Terakhirnya

spot_img

BERITABRANTAS.CO.ID – Di dunia olahraga dirgantara, nama Quicksilver GT500 dikenal luas sebagai pesawat latih microlight yang tangguh namun bersahabat. Pesawat ini menjadi andalan berbagai klub dan federasi aero sport di dunia, termasuk di Indonesia.

Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), sebagai wadah pembinaan kedirgantaraan di bawah naungan TNI AU, telah lama menggunakan tipe ini untuk mendukung program pelatihan dan latihan profisiensi para pilotnya.

- Advertisement -
- Advertisement -
Iklan Beritabrantas

Quicksilver GT500 bukanlah pesawat sembarangan. Dirancang oleh Quicksilver Aeronautics di Amerika Serikat, pesawat ini memiliki desain high-wing yang stabil, konfigurasi kursi tandem, serta sistem kendali ganda yang memudahkan proses pelatihan.

Tidak heran jika GT500 menjadi pesawat pertama yang mendapatkan sertifikasi resmi dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk kategori sportplane pada tahun 1994.

- Advertisement -

Pesawat ini memiliki dua varian mesin utama: Rotax 582 berdaya 65 tenaga kuda dan Rotax 912UL dengan tenaga 80 hp. Dengan kecepatan jelajah rata-rata 120–130 kilometer per jam dan kemampuan lepas landas hanya dalam jarak sekitar 200–250 kaki, GT500 dianggap sangat efisien untuk latihan di berbagai kondisi landasan.

Sistem kendalinya pun dilengkapi dengan fitur-fitur standar seperti rem cakram, trim pitch, flaps tiga posisi, serta panel instrumen lengkap untuk memantau performa mesin dan pesawat secara real time.

FASI menggunakan Quicksilver GT500 yang terdaftar dengan nomor registrasi PK‑S126 dalam berbagai sesi latihan rutin. Pesawat ini dinyatakan laik terbang dan memiliki izin resmi terbitan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Pesawat ini tidak hanya menjadi alat latihan, tapi juga simbol semangat juang para penerbang muda Indonesia dalam menggapai langit, membangun tradisi kedirgantaraan yang kuat, dan mengharumkan nama bangsa di udara

Salah satu sesi latihan terakhirnya dilakukan pada Sabtu pagi, 3 Agustus 2025, lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Namun, penerbangan tersebut berujung tragis ketika pesawat jatuh di kawasan pemakaman umum Astana, Desa Benteng, Ciampea.

Ketenangan pagi itu mendadak berubah menjadi duka. Tak lama setelah lepas landas, pesawat dilaporkan hilang kontak. Tim SAR dan personel TNI AU segera dikerahkan, hingga beberapa saat kemudian ditemukan bahwa pesawat jatuh di area Tempat Pemakaman Umum Astana, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea.

Di balik kendali pesawat itu duduk Marsma TNI Fajar Adriyanto, seorang perwira tinggi Angkatan Udara yang dikenal rendah hati dan berdedikasi, didampingi kopilotnya, Roni.

Marsma Fajar Adriyanto dinyatakan gugur dalam insiden tragis tersebut. Sang kopilot selamat namun mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga besar TNI AU dan komunitas aero sport Indonesia. Sebab, Fajar bukan hanya seorang perwira tinggi, tapi juga pelatih dan pembina yang aktif terlibat dalam pengembangan kedirgantaraan nasional.

Quicksilver GT500 yang ditumpanginya merupakan pesawat latih yang telah dinyatakan laik terbang dan memiliki izin resmi. Pesawat itu biasa digunakan FASI dalam latihan rutin dan pembinaan penerbang muda. Namun seperti halnya segala sesuatu di langit, risiko selalu menyertai setiap penerbangan.

Gugurnya Marsma Fajar meninggalkan duka yang dalam. Ia telah mempersembahkan seluruh jiwa dan raganya untuk negeri, hingga helaan napas terakhirnya pun dihabiskan dalam tugas membina langit Indonesia.

Langit Ciampea menjadi saksi bisu pengabdian seorang perwira yang tak pernah ragu untuk terbang, meski dengan risiko tertinggi.

Kini, nama Marsma Fajar Adriyanto terukir abadi sebagai salah satu pahlawan dirgantara. Ia pergi, namun semangat dan pengabdiannya akan terus hidup dalam setiap generasi penerbang yang sedang tumbuh.

Meski menyisakan duka mendalam, peristiwa ini tidak serta-merta menghapus reputasi GT500 sebagai pesawat yang selama puluhan tahun dikenal aman, andal, dan mudah dikendalikan oleh pilot pemula maupun profesional. (*)

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis berdasarkan sumber yang dapat dipercaya. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi beritabrantas.co.id dan dapat mengalami pembaruan sesuai perkembangan informasi terbaru maupun klarifikasi dari pihak terkait.
spot_img

Berita Lainnya

TRENDING

Divpropam Polri Periksa Anggota Brimob Polda Jabar yang Diduga Selingkuh

BERITABRANTAS.CO.ID – Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri memastikan tengah memeriksa seorang anggota Brimob Polda Jawa Barat yang diduga terlibat perselingkuhan. Kasus ini menjadi...

ARTIKEL POPULER

HUKUM

Aipda Robig Zaenudin Divonis 15 Tahun Penjara atas Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

BERITABRANTAS.CO.ID – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp200 juta kepada Aipda Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang,...
spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img

Top News

spot_img

POLRI

spot_img

TNI

PEMERINTAHAN

PERISTIWA

KRIMINAL

INVESTIGASI

INDEKS

Popup Gambar