Iklan Banner
spot_img

Warga Geruduk Kantor Desa Gempolsari, Tuntut Transparansi Dana Koordinasi Gudang Pupuk

spot_img

BERITABRANTAS.CO.ID – Puluhan warga Desa Gempolsari, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, menggeruduk kantor desa setempat pada Jumat (1/8/2025).

Aksi tersebut dipicu oleh tuntutan agar Kepala Desa Gempolsari, Ule Hermawan, membuka secara transparan penggunaan dana koordinasi pembangunan gudang pupuk yang diberikan oleh pihak pengusaha.

- Advertisement -
- Advertisement -
Iklan Beritabrantas

Aksi ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa damai yang sebelumnya dilakukan warga di lokasi pembangunan gudang pupuk pada Kamis siang (31/7).

Namun, karena tidak membuahkan hasil, warga kembali turun ke jalan dengan mendatangi langsung kantor desa keesokan harinya.

- Advertisement -

Koordinator aksi, Acong, menyampaikan bahwa warga telah lama merasa kecewa terhadap sejumlah kebijakan kepala desa yang dinilai lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.

Baca Juga  Diduga Ajak Anak Bunuh Diri, Ibu di Batang Jalani Observasi Kejiwaan di RSJ Semarang

Menurutnya, uang koordinasi dari pengusaha yang seharusnya dibagikan secara merata kepada warga sekitar lokasi pembangunan, justru diduga hanya dinikmati oleh sebagian kalangan.

“Ini adalah puncak dari kekecewaan masyarakat. Dana koordinasi yang seharusnya menjadi hak warga, justru diduga tidak disalurkan sebagaimana mestinya,” ungkap Acong.

Ia menduga ada upaya pengkondisian yang hanya menguntungkan kelompok tertentu, termasuk ormas yang dekat dengan kepala desa.

Lebih lanjut, Acong menuturkan bahwa sebagian aparat desa juga terafiliasi dengan ormas tersebut, yang kemudian disebut-sebut menerima aliran dana koordinasi dari pihak pengusaha. Sementara warga yang tinggal di sekitar gudang justru tidak mendapatkan bagian.

Baca Juga  Diduga Ajak Anak Bunuh Diri, Ibu di Batang Jalani Observasi Kejiwaan di RSJ Semarang

“Ormas yang bukan warga sekitar malah mendapat dana koordinasi, sementara kami yang terdampak langsung dari aktivitas pembangunan justru tidak diakui haknya. Ini sangat janggal,” tegas Acong.

Aksi massa yang berlangsung tertib itu mendapat pengawalan dari aparat kepolisian Polsek Patokbeusi. Kepala Desa Ule Hermawan akhirnya menemui massa dan melakukan dialog terbuka, meski belum menghasilkan solusi konkret.

Warga menegaskan akan terus mengawal persoalan ini hingga ada kejelasan mengenai penggunaan dana koordinasi serta pemerataan hak bagi seluruh warga terdampak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Desa Gempolsari maupun pihak pengusaha terkait aliran dana koordinasi tersebut. Warga berencana akan melaporkan temuan ini kepada aparat penegak hukum jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah desa. (*)

spot_img

Berita Lainnya

TRENDING

Tuntut Keadilan, Ayah Prada Lucky Luapkan Duka dan Amarah: Hukum Mati Pelaku

BERITABRANTAS.CO.ID — Seorang prajurit TNI AD, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan oleh seniornya di lingkungan Batalyon Teritorial...

ARTIKEL POPULER

HUKUM

Aipda Robig Zaenudin Divonis 15 Tahun Penjara atas Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

BERITABRANTAS.CO.ID – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp200 juta kepada Aipda Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang,...
spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img

Top News

spot_img

POLRI

spot_img

TNI

PEMERINTAHAN

PERISTIWA

KRIMINAL

INVESTIGASI

INDEKS

Popup Gambar